Sabtu, 27 November 2010

Coret-coretan Tentang Kepemimpinan

Sulitnya menjadi pemimpin..

1. Pemimpin, Cerdas mengorganisir Perkataan dan Kewibawaannya.

Seorang pemimpin hendaknya menjaga lisan dengan tidak mengatakan yang bohong, tidak menceritakan segala hal yang tidak penting untuk disampaikan, boleh saja menceritakan sesuatu lelucon yang konyol tetapi lihat dulu kondisi waktu dan tempatnya, jangan pula diam ketika perlu dan wajib untuk menyampaikan sesuatu, sangat konyol ketika seorang pemimpin yang ucapannya dibutuhkan untuk memotivasi staf dan lingkungannya tetapi yang disampaikan adalah sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengan permasalahan.

Kewibawaan seorang pemimpin juga perlu diperhatikan, sangat senang rasanya berada di sekitar pemimpin yang jago guyon, tetapi jika setiap hari kerjanya hanya guyon dan tertawa saja malah akan menjatuhkan kewibawaan seseorang.

2. Pemimpin, mampu berada di depan, bisa berada disamping kanan dan kiri serta bersedia di belakang.

Entah itu dalam hal kemampuan/kompetensi, kerja nyata, kecerdasan, ataupun yang lainnya, bukan berarti pemimpin adalah seorang SUPER MAN, tetapi seorang pemimpin semestinya adalah sosok yang sangat dipandang hebat oleh team dan bawahannya, tidak semua mesti hebat, satu dua hal yang menonjol cukup untuk menjadikan pemimpin dihargai, tetapi bukan berarti hal lain tiada diindahkan -kecuali untuk hal-hal tertentu yang benar-benar tidak dikuasainya.

Berada didepan juga termasuk dalam kerja nyata, sangat diremehkan seorang pemimpin yang ketika seluruh team bekerja menghadapi permasalahan genting, pemimpin tersebut malah justru asyik berlibur atau bahkan tidur, ingat pemimpin team bukanlah owner, pemimpin team adalah yang justru harus mengorganisir kerja teamnya untuk membuktikan kepada owner (yang bisa jadi ownernya sedang berlibur) bahwa permasalahan yang genting tersebut mampu untuk diatasi.

Sangat naif jika pemimpin kemudian membiarkan hal-hal genting ditangani sendiri oleh stafnya, memang seharusnya menjadi pembelajaran bagi stafnya, tetapi jika terus menerus, bersiaplah untuk menerima surat pengunduran diri dari para stafnya.

Pemimpin yang baik pun sekali-kali turut serta untuk melangkah bersama dalam suatu pekerjaan yang dilakukan oleh stafnya, dan menjadi orang yang berada "dibelakang" untuk memotivasi dan mendorong langkah yang dilakukan oleh anak buahnya dlaam suatu pekerjaan.

3. Visioner dan Berusaha Menggapainya.

"Kedepan organisasi ini harus menjadi yang terbaik, dengan pencapaian yang paling optimal dan berada di 10 besar jajaran organisasi top dunia, dan bla..bla..bla.." Perhatikan, rasanya jika seorang pemimpin mengatakan ini, semua staf nya pasti akan geleng-geleng kepala, berat banget jadi anak buahnya, tetapi jika pemimpin bermimpi seperti diatas dan kemudian melaksanakan apa yang seharusnya dilaksanakan untuk mencapai mimpi masa depan pemimpin tersebut, maka secara otomatis staf-nya akan mengikuti instruksi yang diberikan sang pemimpin tersebut.. dan ketika saatnya datang, semua akan tercengang, wah ternyata apa yang diimpikan bisa diwujudkan ya..

Tapi banyak dari pimpinan, seolah malas untuk bermimpi karena mimpinya pasti butuh kerja keras untuk mewujudkannya.

4. Penting !!!Rapat dan Koordinasi.

Permasalahan kecil bisa menjadi besar jika tidak ditangani serius dan akan menjadi masalah besar nan pelik jika dibiarkan, terutama berkaitan dengan waktu atau timing. Terkadang permasalahan kecil ini remeh dan bisa diselesaikan dengan amat singkat, hanya saja kita belum mengetahui cara dan solusinya, inilah pentingnya rapat dan koordinasi, berupaya mencari solusi dari permasalahan yang ada, bukan mengulang dan mengungkit sesuatu yang sudah ada dan sudah selesai dikerjakan.

5. Sense of Belonging.

Yap, rasa memiliki. Rasa memiliki ini paling tidak bisa memberi semacam stimulus untuk menjadikan organisasi lebih baik lagi, jika kita memiliki sesuatu tentu kita akan menjaga dengan sepenuh hati kan, rasa memiliki ini bukan hanya kepada benda saja, tetapi kepada semua elemen inti dan penunjang dari jalannya organiasasi, seperti SDM, Asset, Fasilitas dll, jika pemimpin sanggup menjadikan sense of belonging atas semua yang berada di organisasnya, maka rasa salaing memiliki antara anggota organisasi akan terasa.

6. Membentuk team work, hal yang mendasar.

Dasar dari organisasi yang baik adalah team work, sangat sulit melaksanakan langkah-langkah untuk mencapai visi pemimpin atau organiasasi jika team work tidak menjadi budaya, lebih parah jika pemimpin hanya mampu bekerja sendiri tanpa mampu mendelegasikan dengan baik pekerjaannya kepada anggota teamnya, ini akan mengakibatkan setia[ orang dalam organisasi bergerak sendiri-sendiri tanpa mengetahui untuk apa mereka bergerak.

0 komentar:

 
© di olah dan disusun oleh Yoga Dwi P